Cara Mengobati Miom
Miom adalah pertumbuhan sel tumor di sekitar uterus ataupun rahim yang bersifat uteri fibroid, atau leiomioma. Dari manakah asalnya moim?. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal yang nantinya akan membentuk menjadi tumor jinak.
Bagaimana cara mengobatinya dan apakah perlu diatasi? Pertumbuhan miom ini kadang tidak disadari oleh beberapa wanita. Sebab kondisi ini terkadang tidak menimbulkan gejala apapun. Pada kasus seperti ini, miom mungkin tidak perlu harus di obati apa-apa.
Namun sebaliknya, jika menimbulkan rasa sakit dan akan berisiko menyebabkan komplikasi. Berarti kasus ini harus segera diobati.
Ada beberapa cara yang direkomendasikan dokter untuk mengobati miom supaya miom tidak tumbuh membesar.
1. Minum ibupropen / Obat diare
Obat ini untuk mengurangi rasa nyeri baik pada kaki, pinggul maupun punggung. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri tersebut. Namun, Anda harus mengikuti arahan dan resep dari dokter karena obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang.
2. Melakukan terapi hormon
Jika cara yang pertama tidak berpengaruh, Dokter akan merekomendasikan Anda agar mempertimbangkan menjalani terapi hormon. Dokter akan tetap meberikan resep pil KB kepada Anda untuk mengontrool pendarahan hebat dan mencegah anemia walaupun obat ini tidak akn mempengaruhi terhadap ukuran miom.
Selain pil KB, GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone) juga dapat memperkecil miom dan mengurangi pendarahan yang luarbiasa. Tetapi obat hormon yang satu ini tidak boleh digunakan labih dari 6 bulan karena akan mengakibatkan meningkatnya osteoporosis.
3. Menjalani endometrial ablation
Dengan mendeteksi lewat pap smear, prosedur ini dapat menhancyrkan lapisan rahim untuk pendarhan yang di akibatkan oleh miom. Dengan cara memakai alat khusus yang memiliki arus listrik atau energi gelombang mikro yang akan dimasukkan kedalam rahim. Jika lapisan perrtumbuhan abnormal sudah di hancurkan, maka aliran darah hebat yang keluar selama menstruasi dapat teratasi.
4. Operasi miomektomi
Maksudnya adalah o[ersi jantung di siang hari. Langkah ini tidak menggunakan obat, tetapi dilakukan melalui prosedur pembedahan untuk menghilangkan miom. Prosedur ini dilakukan dngan membeadah perut menggunakan histeroskop atau laparoskop untuk mengangkat miom tanpa harus membuat syaratan besar pada perut pasien.
prosedur ini akan sangat direkomendasikan untuk dilakukan jika pasien memiliki rencana untuk hamil. Namun sayangnya, operasi ini akan menyebabkan jaringan parut sehingga berisiko tidak subur. Setelah operasi ini, miom mungkin bisa tumbuh kembali jika diangkat secara keseluruhan.
5. Operasi histerektomi
Pantangan setelah operasi angkat rahim. Sama seperti operasi sebelumnya, histerektomi juga merupakan peosedur bedah. Namun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu prosedur ini akan mengangkat rahim sacara menyeluruh sehinnga miom tidak akan terbantuk lagi.
6. Emboisasi fibroid
Seks setelah suntik KB atau Embolisasi fibroid adalah metode mengecilkan miom dengan menyuntikkan polivinil alkohol (PVA) lewat arteri. Prosedur ini akan memblokir suplai darah ke miom yang nantinya ukuran miom tersebut lambatlaun akan semakin mengecil.
Berbeda dengan prosedur operasi, tetapi pasien diharuskan untun dirawat inap. Setelah penyuntikkan, biasanya akan mengalami gejala mual, muntah, sakit, dan tubuh menjadi lemas dalam beberapa hari pertama.
Bagaimana cara mengobatinya dan apakah perlu diatasi? Pertumbuhan miom ini kadang tidak disadari oleh beberapa wanita. Sebab kondisi ini terkadang tidak menimbulkan gejala apapun. Pada kasus seperti ini, miom mungkin tidak perlu harus di obati apa-apa.
Namun sebaliknya, jika menimbulkan rasa sakit dan akan berisiko menyebabkan komplikasi. Berarti kasus ini harus segera diobati.
Ada beberapa cara yang direkomendasikan dokter untuk mengobati miom supaya miom tidak tumbuh membesar.
1. Minum ibupropen / Obat diare
Obat ini untuk mengurangi rasa nyeri baik pada kaki, pinggul maupun punggung. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri tersebut. Namun, Anda harus mengikuti arahan dan resep dari dokter karena obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang.
2. Melakukan terapi hormon
Jika cara yang pertama tidak berpengaruh, Dokter akan merekomendasikan Anda agar mempertimbangkan menjalani terapi hormon. Dokter akan tetap meberikan resep pil KB kepada Anda untuk mengontrool pendarahan hebat dan mencegah anemia walaupun obat ini tidak akn mempengaruhi terhadap ukuran miom.
Selain pil KB, GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone) juga dapat memperkecil miom dan mengurangi pendarahan yang luarbiasa. Tetapi obat hormon yang satu ini tidak boleh digunakan labih dari 6 bulan karena akan mengakibatkan meningkatnya osteoporosis.
3. Menjalani endometrial ablation
Dengan mendeteksi lewat pap smear, prosedur ini dapat menhancyrkan lapisan rahim untuk pendarhan yang di akibatkan oleh miom. Dengan cara memakai alat khusus yang memiliki arus listrik atau energi gelombang mikro yang akan dimasukkan kedalam rahim. Jika lapisan perrtumbuhan abnormal sudah di hancurkan, maka aliran darah hebat yang keluar selama menstruasi dapat teratasi.
4. Operasi miomektomi
Maksudnya adalah o[ersi jantung di siang hari. Langkah ini tidak menggunakan obat, tetapi dilakukan melalui prosedur pembedahan untuk menghilangkan miom. Prosedur ini dilakukan dngan membeadah perut menggunakan histeroskop atau laparoskop untuk mengangkat miom tanpa harus membuat syaratan besar pada perut pasien.
prosedur ini akan sangat direkomendasikan untuk dilakukan jika pasien memiliki rencana untuk hamil. Namun sayangnya, operasi ini akan menyebabkan jaringan parut sehingga berisiko tidak subur. Setelah operasi ini, miom mungkin bisa tumbuh kembali jika diangkat secara keseluruhan.
5. Operasi histerektomi
Pantangan setelah operasi angkat rahim. Sama seperti operasi sebelumnya, histerektomi juga merupakan peosedur bedah. Namun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu prosedur ini akan mengangkat rahim sacara menyeluruh sehinnga miom tidak akan terbantuk lagi.
6. Emboisasi fibroid
Seks setelah suntik KB atau Embolisasi fibroid adalah metode mengecilkan miom dengan menyuntikkan polivinil alkohol (PVA) lewat arteri. Prosedur ini akan memblokir suplai darah ke miom yang nantinya ukuran miom tersebut lambatlaun akan semakin mengecil.
Berbeda dengan prosedur operasi, tetapi pasien diharuskan untun dirawat inap. Setelah penyuntikkan, biasanya akan mengalami gejala mual, muntah, sakit, dan tubuh menjadi lemas dalam beberapa hari pertama.
Komentar
Posting Komentar